Sunday 26 November 2017

Kenduri tahlil hukum forex


Cetakan: I, 2017Tebal: v 82 hlm. Peresensi: Ach. Tirmidzi Munahwan Hal ini supaya teman-teman dari golongan lain untuk mudah mengkafirkan orang lain. Marilah kita hidup berdamai supaya umat islam tidak mudah dipecah belahkan umat yang lain. Buku kecil 8220Bernarkah Tahlilan dan Kenduri Haram8221. Yang sederhana ini ditulis oleh salah seorang anak muda NU dan sangat produktif menulis berasal dari Jember. Kehadiran buku ini dilatar belakangi saat penulis mengisi acara daurah pemantapan Ahlussunnah Waljama8217ah di salah satu Pesantren di Yogyakarta. Ketika sampai dalam sesi tanya jawab, ada salah seorang peserta mengajukan pertanyaan kepada penulis tentang hukum selamatan kematian, tahlilan dan yasinan. Selain itu penaya juga memberikan selebaran Manhaj Salaf, setebal 14 halaman dengan kumpulan artikel berjudul 8220Imam Syafi8217i Mengharamkan Kenduri Arwah, Tahlilan, Yasinan dan Selamatan8221. Tradisi tahlilan, yasinan, dan tradisi memperingati 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari orang yang meninggal dunia adalah tradisi yang telah mengakar di temh-tengah masyarakat kita khususnya di kalangan warga nahdliyin. Dan tradisi tersebut mulai dilestarikan sejak para sahabat hingga saat ini, di pesantrenpun tahlilan, yasinan merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap hari setelah shalat subuh oleh para santri. Sehingga tahlilan, yasinan merupakan budaya yang tak pernah hilang yang senantiasa selalu dilestarikan dan terus dijaga eksistensinya. Seiring dengan lahirnya aliran-aliran baru seperti aliran wahabi atau aliran salafi yang telah diceritakan oleh penulis, tradisi tahlilan dan yasinan hanyalah dianggap sebatas budaya nenek moyang yang pelaksanaannya tidak berdasarkan dalil-dalil hadits atau al-Qur8217an yang mendasarinya. Sehingga aliran Wahabi dan Aliran Salafi menolak terhadap pelaksanaan tradisi tersebut, bahkan mereka menganggapnya perbuatan yang diharamkam. Tahlilan, yasinan merupakan tradisi yang telah di anjurkan bahkan disunnahkan por Rasulullah dan para sahabatnya. Yang di dalamnya membaca serangkaian ayat-ayat al-Qur8217an, dan kalimah-kalimah tahmid, takbir, shalawat yang di awali dengan membaca al-Fatihah dengan meniatkan pahalanya untuk para arwah yang dimaksudkan por pembaca atau yang punyak hajat, dan kemudian ditutup dengan do8217a. Inti dari bacaan tersebut ditujukan pada para arwah untuk dimohonkan ampun kepada Allah, atas dosa-dosa arwah tersebut. Seringkali penolakan pelaksanaan tahlilan, yasinan, dikarenakan bahwa pahala yang ditujukan pada arwah tidak akan menolong terhadap orang yang meninggal. Padahal telah seringkali perdebatan mengenai pelaksanaan tahlil di gelar, namun tetap saja ada pihak-pihak yang tidak menerima terhadap adanya tradisi tahlil dan menganggap bahwa tahlilan, yasinan adalah perbuatan bid8217ah. Para o ulama sepakat untuk terus memelihara pelaksanaan tradisi tahlil tersebut berdasarkan dalil-dalil Hadits, al-Qur8217an, serta kitab-kitab klasik yang menguatkannya. Dan tak sedikit manfaat yang dirasakan dalam pelaksanaan tahlil tersebut. Diantaranya adalah, sebagai ikhtiyar (usaha) bertaubat kepada Allah untuk diri sendiri da saudara yang telah meninggal, mengikat tali persaudaraan antara yang escondido maupun yang telah meninggal, mengingat bahwa setelah kehidupan selalu ada kematian, mengisi rohani, serta media yang efektif untuk dakwah Islamiyah. Buku ini menguraikan secara rinci tentang hukum kenduri kematian, tahlilan, yasinan, dan menjelaskan khilafiyah ulama salaf memberikan makanan oleh keluarga duka cita kepada orang-orang yang berta8217ziah. Karena dikalangan ulama salaf masih memperselisihkan bahwa, memberikan makanan kepada orang-orang yang berta8217ziah, ada yang mengatakan makruh, mubah, dan sunnah. Namun dikalangan ulama salaf sendiri tidak ada yang berpendapat tahlilan, yasinan merupakan perbuatan yang diharamkan. Bahkan untuk selamatan selama tujuh hari, berdasarkan riwayat Imam Thawus, justru dianjurkan oleh kaum salaf sejak generasi sahabat dan berlangsung di Makkah dan Madinah hingga abad kesepuluh hijriah (hal.13). Menghadiahkan amal kepada orang yang telah meninggal dunia maupun kepada orang yang masih hidup adalah dengan meios de comunicação do8217a, seperti tahlilan, yasinan, dan amalan-amalan yang lainnya. Karena do8217a pahalanya jelas bermanfaat kepada orang yang sudah meninggal dan juga kepada orang yang masih hidup. Seorang pengikut madzhab Hambali dan murid terbesar Ibnu Taimiyah, yaitu Ibnul Qoyyim al-Jauziyah menegaskan pendapatnya, seutama-utama amal yang pahalanya dihadiahkan kepada orang yang meninggal adalah sedekah. Adapun membaca al-Qur8217an, tahlil, tahmid, takbir, dan shalawat dengan tujuan dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal dunia secara sukarela, ikhlas tanpa imbalan upah, maka hal yang demikian sampailah pahala itu kepadanya. Karena orang yang mengerjakan amalan yang baik atas dasar iman dan ikhlas telah dijanjikan por Allah akan mendapatkan pahala. Artinya, pahala itu menjadi miliknya. Jika meniatkan amalan itu untuk orang lain, maka orang lain itulah yang menerima pahalanya, misalnya menghajikan, bersedekah atas nama orang tua dan lain sebagainya. Dengan demikian, buku ini layak dibaca oleh semua kalangan manapun baik yang pro maupun yang kontra terhadap adanya tradisi tahlilan dan yasinan. Agar supaya tradisi tahlilan dan yasinan yang sudah akrab ditengah-tengah masyarakat tidak lagi terus dipertanyakan mengenai kekuatan dalilnya. Sehingga agar tumbuh saling pengertian dan membangun solidaritas antar sesama muçulmanos. Membaca buku kecil dan sederhana ini, pembaca akan mengetahui secara jelas terhadap dalil-dalil bacaan tahlilan, yasinan yang selama ini dikatakan haram dan perbuatan bid8217ah. Wallahu a8217lamBerikut ialah pendapat Tok Guru Nik Aziz mengenai tahlil dan kenduri arwah. Amalan ini memang tak ada dalam AQ jadi bagaimana ulamak Malásia boleh membolehkannya selama ini Ini menunjukkan yang di antara mereka pun ada kemungkinan yang kebatilan boleh menusuk masuk. Walaubagaimana, caiaque, kami sokong pendapat di bawah: WASIAT TGNA TENTANG TAHLIL 8211 PENDIRIAN DAN HUJJAH WARGA PRIHATIN WASIAT TGNA ini telah membuka satu lembaran pengkajian berkaitan budaya tahlil yang selama ini berlaku dalam budaya masyarakat kita. Hasrat beliau disampaikan sendiri oleh anaknya. Ia mengambil uswah daripada Rasulullah SAW yang tidak pernah mengadakan majlis tahlil di zaman baginda. Di samping itu, isu ini timbul atas budaya dan habitam masyarakat yang terlalu taksub dan memuja tokoh agamawan sehingga melampaui batas. Kami lihat ada hikmah yang sangat besar daripada asbab wasiat TGNA ini. Ia mencetuskan ILUMINA PENGGALIANA kita yang masih hidup supaya mengkaji semula budaya tahlil arwah yang telah menjadi ikutan dari zaman nenek moyang kita hingga sekarang. Sampai satu tahap keengganan mengadakan kenduri tahlil pada malam-malam selepas pengebumian jenazah akan dianggap amat pelik. Namun mutakhir ini, maklumat di hujung jari. Interaksi masyarakat kita dengan ulama-ulama antarabangsa, juga adanya pelajar-pelajar jurusan agama ke serata dunia, maka idéia mengadakan kenduri tahlil telah disambut dengan pelbagai reaksi. Ada yang masih kuat berpegang dengan ritual itu. Ada yang menentang sekeras-kerasnya. Ada juga yang bersikap pertengahan jika dijemput mereka raikan, jika tiada juga tidak jadi isu. Setiap kelompok ini ada dalilnya masing-masing. DEFINISI amp ATURCARA RITUAL TAHLIL ARWAH Sebelum kita pergi jauh, kita perlu jelaskan dahulu istilah yang digunakan. Apakah makna dari segi bahasa dan juga persepsi masyarakat secara adat tentang TAHLIL ARWAH. Secara bahasa TAHLIL berakar dari kata HALLALA (), YUHALLILU () TAHLILAN () yang membawa banyak maksud. Makna yang paling hampir ialah penyembahan, penegasan, kesimpulan dan penafian. Ini diterjemahkan oleh lafaz NAFI ISBAT kita melalui bacaan kalimah LA ILAHA ILLALLAH. Di situlah kita MENAFIKAN adanya ILAH selain ALLAH dan men8217SABIT8217kan akidah kita denganNya. Secara kaifiah (kaedah) amalan TAHLIL ARWAH ini difahami oley masyarakat sebagai satu tradisi membaca ayat-ayat tertentu dari Al-Quran, diikuti dengan zikir berupa istighfar, selawat, tasbih, tahmid, takbir dan tahlil (kalimah tauhid). Ritual itu ditutup dengan doa khusus dan jamuan makan. Sebahagiannya turut memberi upah kepada ahli majlis yang hadir. Harapannya ialah agar pahala tahlil itu dapat dihadiahkan untuk orang yang meninggal dunia. HAKIKAT TAHLIL SECARA AKTUAL Secara positif, segala doa dan bacaan semasa tahlil boleh dijadikan BAHAN SERUAN untuk mengukuhkan akidah dan meningkatkan perhambaan manusia dengan tuhannya. MEMBACA YAASIN amplificador AL-FATIHAH 8211 Sebagaimana konsep Rahsia Solat dan Rahsia Fatihah yang telah kami kongsikan, membaca Al-Fatihah dan ayat-ayat por surah al-quran selepas Fatihah adalah merupakan satu bentuk quadro dan manhaj dalam ibadah kita kepada Allah. Semua itu difokuskan untuk melaksanakan segala perintah, hanya dengan aturan daripada Allah. Pelaksanaannya tidak boleh bercanggah dari apa yang telah ditetapkan dalam lingkungan Rububiyah, Ubudiyah dan Mulkiyah Allah. MEMBACA 3 QUL iaitu Surah 112-Al-Ikhlas, 113-Al-Falaq dan 114-An-Nas adalah untuk menyeru kita agar KEKAL BERPRINSIP sebagai seorang hamba Allah, satu-satunya AL-ILAH (sembahan). MEMBACA AYAT KURSI DAN BEBERAPA AYAT AWAL DARI SURAH AL-BAQOROH juga untuk memantapkan pendirian dan menguatkan tekad kita untuk mengabdikan diri kepada ALLAH. KALIMAH TAHLIL (LA ILA HA ILLALLAH) adalah simpulan VISI untuk ibadah kita. Ia adalah kalimah yang amat besar yang Allah nukilkan sebagai seruan utama oleh semua para Rasul (QS: 1636). Menyekutukan ALLAH adalah dosa yang tak terampun (QS: 4116). Asas pendidikan anak juga dari kalimah ini (QS: 3113). Itulah tujuan utama kita hidup di dunia ini (QS: 5156). Banyak lagi dalil-dalil dari AQ dan hadith tentang kepentingan kalimah toiyibah ini untuk mengukuhkan iman kita. ZIKIR TASBIH (mensucikan), TAHMID (memuji) dan TAKBIR (membesarkan Allah) yang dibacakan sebelum kalimah Tahlil itu pula adalah MISI atau gerak kerja JIHAD FI SABILILLAH dalam ibadah kita mentauhidkan Allah. Dengan misi yang menjurus kepada MENSUCIKAN nama Allah, MEMUJI dan MEMBESARKAN Allah itulah dapat kita capai visi tauhid TIADA ILAH MELAINKAN ALLAH. Akhir sekali ialah DOA dan SERUAN khusus. Doa Tahlil ini seharusnya mampu memberikan peringatan dan nasihat kepada seluruh Jemaah yang hadir. Pesan-pesan dari didikan si mati juga boleh dipanjangkan. SERUAN itulah yang menjadikan programa tahlil itu bermanfaat sebagai hikmah kepada sesuatu KEMATIAN. Ia mampu menghidupkan jiwa, mencegah perkara keji dan mungkar lalu mendekatkan manuscrito kepada PENGATUR (RABB) dengan melaksanakan PERATURANNYA. Apa yang penting ialah ILMU yang ditinggalkan oleh si mati untuk kita warisi, teladani dan teruskan perlaksanaannya sebagai sesuatu yang bermanfaat. Ia amat berguna untuk membina insan pendokong agama dan mampu menzahirkan Islam melebihi agama yang lain. Seruan dan ILMU yang dikembangkan dalam tahlil inilah yang membezakan RITUAL KEMATIAN agama Islam daripada agama-agama lain. KONFLIK KENDURI amp MAKSIAT DI MAJLIS TAHLIL ARWAH Majlis kenduri arwah dikenali dengan berkumpul beramai-ramai dan mengadakan jamuan di rumah si mati. Kebiasaannya diadakan sama ada pada hari kematian, di hari ke2, ke3, ke7, ke40 dan ke100. Bagi mereka yang fanatik kepada kepercayaan ini atau terlalu mengagungkan si mati malah mengadakannya setahun sekali, khususnya menjelang ramadhan atau perayaan tertentu. Sebenarnya banyak perkara Khurafat lain yang juga turut dilakukan oley masyarakat. Contohnya upacara persandingan yang seolah-olah satu kewajipan. Padahal acara persandingan itu hanya merupakan adat Hindu yang mengagung-agungkan Dewa Rama dan Dewi Sita. Begitu juga amalan selepas kematian. Mesti diadakan kenduri masuk kubur, makan serabai di hari ke3, kenduri pecah perut pada hari ke 7, kenduri roh berpisah dengan waris pada hari ke40 dan kenduri 100 hari iaitu tatkala turun batu nisan agar ruh itu masuk dalam jemaahnya sebagai ahli kubur. Ironinya, masyarakat Islam kini juga turut percaya bahawa orang beriman akan disoal dalam kubur selama 7 hari berturut-turut. Orang musyrik sampai 40 hari. Siapakah yang memberitahu kita semua itu Siapakah yang pernah keluar dari kubur untuk ceritakan perihal kubur Allah tak beritahu benda ghaib termasuk hal ehwal dalam kubur. Yang allah sebutkan ialah akan dihidupkan semula dari kubur. Itupun masih ada takwil muhkamat dan mutasyabihat. Rasulullah SAW sendiri katakan baginda tidak tahu perkara yang ghaib Nanti akan ada yang mengaitkan dengan benda ghaib yang nabi SAW ceritakan dalam peristiwa Isra Mikraj. Sebenarnya banyak lagi kekeliruan yang melanda umat Islam tentang tarbiyah Israk Mikraj ini. Kita gagal mengkaji dan mengesan bahawa apa yang nabi SAW ceritakan itu adalah suatu yang nyata, bukan suatu yang ghaib. Cumanya kita tidak dapat memecahkan Kod Mutasyabihat dari kisah itu. Banyak fakta dan dalil yang tidak mampu kami muatkan di sini kerana ianya terlalu panjang. Cukuplah kami katakan bahawa dalil periwayatan Isra Mikraj tidak boleh digunakan sehingga mengatakan segala yang berlaku dalam kubur itu diceritakan oleh Nabi SAW selagi tiada dalil wahyu. Allah sendiri menyanggah fenomena ini dengan jelas. (QS: 4251) (QS: 1331). (QS3532) Percanggahan pendapat berputar samada amalan kenduri tahlil ini dibolehkan atau tidak Masing-masing bawa hujah dan pendapat dari Al-Quran, hadith, athar, qias, dan lain-lain. Dalam sedar atau tidak, hal ini dijadikan KAYU UKUR bagi menilai pegangan agama individu. Adakah mereka Salafi, Wahhabi, Sufi, Syiah, Sunni dan sebagainya. Amalan LABEL MELABEL ini juga amat memualkan sekali. BOLEHKAH TRANSFER PAHALA Kalaulah amalan majlis tahlil ini mampu sedeqahkan pahala kepada si mati, maka di dunia ini kita mesti kumpul duit banyak-banyak. Lepas itu pesan pada anak-anak supaya buat tahlil selalu. Nanti kalau dah mati, kita senang dalam kubur. Nah ini hanya meletakkan hidup kita dalam sangka-sangka. (QS: 1036) Kalau macam tu orang-orang kaya akan hidup senang di alam kubur sebab anak-anak banyak duit untuk jamu orang makan dan buat tahlil. Bagaimana orang miskin dan yang melarat Adakah Islam ini hanya untuk orang kaya sahaja Masalah kita ialah kurang memahami hakikat apa itu PAHALA. Sebenarnya di dalam Islam tidak ada sistem TRANSFER8217 pahala atau dosa kepada orang yang sudah mati kerana amalnya sudah terputus. Al-Quran menetapkan bahawa dosa seseorang tidak dapat ditanggung oleh orang lain (QS: 1715). Seseorang akan memperoleh hasil dari amalnya sendiri (QS: an-Najm. 38-39 QS: al-Muzzammil: 20 dll). Ironinya kita tidak sedar bahawa sebenarnya PAHALA hanyalah angan-angan ahli kitab sahaja (QS: 4123). Kita membaca Yasin dan tahlil itu dengan harapan apa yang kita bacakan mampu meringankan dosa si mati. Bagaimana kita nak memberikan pahala kalau apa yang kita baca pun belum tentu kita faham Ia kekal menjadi amalan yang sia-sia kerana tanpa kefahaman kita tidak mendapat pelajaran dan tentunya tidak melaksanakan apa yang kita baca. Bicara amal adalah bicara hasil. Satu-satunya GANJARAN dari amalan itu ialah perlaksanaan ilmu pada anak yang soleh yang ditinggalkan si mati. Itu jelas sekali hadisnya. Ia hanya mampu kita gapai dengan meneliti setiap lafaz dalam TAHLIL dan selaku waris si mati kita bangkit melaksanakannya secara AKTUAL. Majlis TAHLIL itu boleh dijadikan satu wacana tarbiah untuk saling ingat mengingati. Sama halnya macam solat Jumaat. Umat ​​berhimpun di masjid untuk mendengar khutbah lalu bertebaran mencari kurnia Allah, melaksanakan apa yang dititihkan oleh khatib dari khutbah itu. (QS: 629-10) Dengan kembali kepada pelaksanaan kalimah ini secara AKTUAL sahaja boleh menjadikan kita saling rai-meraikan, tolong-menolong dan berkasih sayang. Semua itu jelas ada dalilnya. RITUAL hanyalah sekadar perlambangan dan tarbiah sahaja. Kita kini mendapat Islam juga hasil usaha orang terdahulu yang mengamalkan keseluruhan isi Al-Quran dan sunnah itu secara AKTUAL. Bukan sekadar RITUAL. Itulah GANJARAN sebenar dari amal orang terdahulu. Ilmu agama dan akidah umat agama ini berkembang luas hasil dakwah mereka. Wilayah kekuasaan bertambah, umat berjaya disatukan, kemungkaran juga berjaya dikurangkan. HUKUM TAHLIL DI SEBALIK IBADAH DAN UPACARANYA Hari ini upacara ritual tahlil berlaku dalam situasi aktualnya tidak dilaksanakan. Kita rujuk juga teguran TGNA berkaitan ritual berwudhuk sebelum solat. Wudhuk yang tidak didisiplinkan dengan sempurna hanya akan membazir air. Sedangkan membazir itu sendiri amalan syaitan. Jadi apa AKTUAL sebenar wudhuk yang mahu kita amalfan Apa yang kita praktiskan sewaktu berwudhuk adalah konsep penyucian jiwa dan diri. Yang hendak dibasuh, disental dan dicuci bukan sahaja kotoran pada fizikal anggota wudhuk itu, tetapi lebih penting sekali menyucikan segala dosa yang dilakukan oleh anggota kita. Itu pencerahan dari TGNA yang perlu kita renung. Kita harus tahu bagaimana untuk membezakan ibadah dan upacara. Sesuatu ibadah menjadi haram jika dibuat tanpa ilmu (QS: 1736). Itu ASAS BASMALAHNYA jika kita ingin melakukannya untuk dapatkan redha Allah. Kerana itu nabi SAW kata, Akan tertolak suatu amal baik itu tanpa berbasmalah. Oleh itu, tahlil juga tidak akan jadi haram selagi kita tahu dan yakin bahawa ia mampu mendekatkan diri kita kepada Allah (QS: 535). Ia akan JADI HARAM apabila kita SENGAJA menetapkan taqwim tahlil itu sebagai WAJIB, kerana Allah dan Rasul tidak wajibkan ia dengan dalil naqli secara jelas. Mengikut kaedah fiqah (Qawaid fiqh), penetapan sesuatu hukum ibadah itu berlandaskan syarat wajib, sunat, harus, makruh dan haram. Asas SIROOT (basmalah visi tersirat) dan perlaksanaan SABIL (misi jihad tersurat) itulah yang akan meletakkan sesuatu nilai ibadah itu di dalam kategori yang mana. Tahlil dikatakan amalan baru kerana tidak berlaku di zaman nabi SAW. Namun ia juga tidak bertentangan dengan al-quran dan sunnah selagi tidak ada unsur MAKSIAT dan MENSYIRIKKAN Allah. Antaranya termasuk amalan NIHAYAH (meratap) yang memanjangkan kesedihan atau pemujaan kepada peribadi simati. Ia boleh JADI HARAM apabila laki dan perempuan bukan muhrim bebas bercampur tanpa batas. Salah seorang sukarelawan kami baru sahaja menyaksikan satu majlis tahlil yang meletakkan urusan membaca Yasin dan tahlil itu diketuai serta dilakukan oleh golongan wanita. Yang janggal di situ ialah bila kaum lelaki hanya duduk berborak, memasak dan menjamu selera. Ini melanggar firman di QS: 434. Juadah jamuan di majlis tahlil juga biasanya disediakan oleh keluarga si mati. Sepatutnya kita meringankan beban mereka. Ini juga boleh menjadikan ia haram jika harta yang digunakan untuk majlis itu adalah hak anak yatim atau asnaf fakir dan misskin. Ada pula kes yang melibatkan aktiviti menjual agama, mencari keuntungan dunia dengan mengambil upah membaca al-quran dan tahlil untuk si mati dengan pakej dan harga tertentu. Sebahagiannya turut mengeksploitasi pelajar tahfiz. Itu tidak termasuk adegan paling pelik, iaitu letak air dalam bekas, atau beli ar mineral berdozen-dozen, sebelum bacaan yassin dan doa kena pastikan penutup botol ar mineral mesti di buka dan di biarkan air mineral tersebut terdedah. Allah suruh guna 8216akal8217 dari air yang dianalogikan sebagai ilmu, bukan untuk dijadikan 8216tangkal82178230 Oleh itu, kami di RPWP meletakkan UPACARA TAHLIL sebagai satu ibadah HARUS atau SUNAT mengikut kondisi tertentu. Kami nilai RITUAL ini dengan ilmu dan mengadilinya secara berimbang melalui hukum syarak, hukum adat dan hukum akal. Kerana itu jugalah setiap malam Jumaat atau bila ada permintaan masyarakat yang mengalami kematian, anak-anak akan melakukannya. Sekurang-kurangnya takwim itu dapat melancarkan bacaan anak-anak dan tarbiahnya dapat menguatkan akidah mereka. IBADAH DAN BIDAAH Masalah kita di dalam masyarakat adalah PENCIPTAAN dan PENETAPAN ibadah-ibadah baru yang sentiasa bertambah mengikut edaran zaman dan fahaman. Ibadah khusus dikembangkan menjadi satu ciptaan ibadah baru. Sebagai contoh, ayat-ayat al-quran yang terpilih dibaca, di tokok tambah bersama dengan amalan-amalan lain lalu melahirkan fórmula IBADAH BARU. Ibadah khusus ibadah khusus. IBADAH BARU. Contoh membaca surah al-Fatihah Yaasin beberapa ayat dari surah al-Baqarah 3 Qul Tahlil doa jamuan upah MAJLIS TAHLIL. Kita tidak mampu mengubah persepsi masyarakat yang sudah tebal dengan adat, budaya dan resam nenek moyang yang telah sebati di jiwa mereka. Apa sahaja yang bertentangan atau berlainan dari fahaman ritual tradisi masyarakat setempat akan dikecam. Di Perlis contohnya tidak ada bacaan Yasin malam Jumaat. Tetapi berbeza dengan negeri lain. Di Mekah juga tidak ada langsung wirid dan doa selepas solat sepertimana amalan kita. Itulah dinamakan proses toleransi agama dan budaya. Kerana itulah dikatakan WALI SONGO mengasimilasikan ritual ini dengan pengisian agama. Paling penting Allah nasihatkan agar jangan sampai kita mencaci upacara atau ritual agama mereka, kelak Allah akan dicaci berlebihan-lebihan QS6108. Toleransi dan perdamaian secara ritual inilah yang mensejahterakan agama buat umat yang berbilang bangsa dan budaya. Kita harus berkolaborasi dalam urusan budaya dan agama untuk menghasilkan asimilasi fahaman doktrin agama dengan masyarakat setempat. Janganlah terlalu jumud, rígido ritual Berlebih-Lebihan Dalam Agama. Yang penting kita PASTIKAN perlaksanaan AKTUALnya kita sempurnakan. Bidaah atau IBADAH BARU itu dikatakan sesat jika tidak kena gayanya. Tetapi, setiap amalan itu bergantung dengan NIAT dan ilmu, bukan sekadar ikut-ikut. Jika kita tahu asas BASMALAH yang sebenar dari petunjuk Allah, pasti tidak akan berlaku khilaf dan kesesatan. Niat yang berasaskan basmalah inilah yang membezakan samada ibadah kita benar atau hanyalah sekadar riuh rendahnya siulan dan tepukan tangan semata-mata. (QS: 835,36) QS: 5. Al Maa8217idah 35. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan CARILAH JALAN yang MENDEKATKAN DIRI kepada-Nya, dan berJIHADlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. Jika kita rujuk, tafakur, tadabbur dan tabayyunkan dalil-dalil di atas, seharusnya kita akan dapat satu konklusi yang sama. KALIMAH TAHLIL ini amat besar kepentingannya. Ia berkait rapat antara kehidupan kita di dunia dengan alam berikutnya di akhirat. Syurgakah atau nerakakah kita Gunalah akal yang Allah beri untuk kita sama-sama fikir. Bolehkah RITUAL TAHLIL ini kita kembangkan secara AKTUAL sebagai salah satu JALAN MENDEKATKAN DIRI kita kepada Alá Jika kalimah ini besar impaknya, maka tuntutan untuk melaksanakannya tentu besar. Adakah dengan Hanya MENGUNGKAP kalimahnya sahaja sudah MAMPU memenuhi 8216demand8217 Kalimah ini Sudahkah dikira mengamalkan Kalimah ini Sudahkah menepati definisi Amalan para salafussoleh Sudahkah cukup untuk meletakkan Islam setinggi-tingginya, seperti mana Rasulullah pernah letakkan Perdebatan kita sebenarnya kerana kita sudah terperangkap dengan BELITAN ritual. Ini yang menjerat kita sehingga berpecah-belah, bercakaran, label-melabel, dan lebih teruk lagi bunuh membunuh Kita banyak membazirkan masa 8216bertarung8217 sesama sendiri dalam hal cabangranting. Setiap golongan berlumba-lumba untuk mewajahkan yang pendapat mereka lebih betul dari yang lain. Padahal hal akar dan pokok utama yang sepatutnya perlu ditumpukan (QS1424-27) Sebaiknya kita hentikan polemik yang tiada kesudahan ini. Fokuskan kembali agenda mengamalkan Islamismo dalam bentuk AKTUAL, bukan RITUAL semata-mata. Itulah antara maksud Allah agar kita amalfan Islam ini secara KAFFAH. (QS: 2208) Ayat ini selalu diguna untuk 8216tembak8217 orang yang ambil ajaran Islam separuh-separuh. Contohnya kita ambil bab zakat tetapi tidak endahkan larangan riba8217, ambil bab solat tinggalkan bab tutup aurat. Namun kita lupa akan hal AMBIL RITUAL dan TINGGALKAN AKTUALnya. Bukankah itu juga termasuk dalam istilah 8216AMBIL ISLAM SEPARUH-SEPARUH8217 Inilah kesimpulan akhir kami dalam dilema TAHLIL ARWAH. Ada kebaikannya jika kita lakukannya untuk memupuk perpaduan di kalangan masyarakat. Jadikan ia wacana dakwah dengan menganjurkan perlaksanaan AKTUAL dari setiap bacaan di majlis itu. Kita kembangkan ilmu tinggalan Rasulullah SAW dan si mati untuk sama-sama melaksanakannya. InsyaAllah perlaksanaan AKTUAL dari RITUAL TAHLIL ini akan memanjangkan amal anak Adam yang kita tahlilkan. Begitu juga dengan nasihat TGNA tentang wuduk. Dikatakan bukan air yang banyak buat membasuh anggota itu yang dituntut, tetapi penyucian dosa pada anggota itu yang dimaksudkan secara AKTUAL dalam RITUAL wuduk itu. Hal ini juga pernah kami artikelkan dalam siri Rahsia Solat (WUDUK). Buah fikir dan FURQON begini jugalah yang TGNA mahu kita TAFAKUR e TADABBURKAN dalam wasiat beliau tentang tahlil arwah. Bacaan kita itu tidak beliau perlukan setelah matinya. Yang beliau mahu ialah perlaksanaan AKTUAL dari bacaan itu. Ia untuk kebaikan kita sendiri juga. AKTUAL tahlil itu yang lebih utama, bukan sekadar bacaan RITUAL yang hanya terhenti di bibir sahaja. Semuga wasiat beliau ini membuka satu lembaran baru bagi kita tentang hakikat AKTUAL dan RITUAL dalam ibadah kita, khususnya merujuk kepada amalan mengadakan TAHLIL ARWAH.

No comments:

Post a Comment